Kamis, 25 Agustus 2016

IABIE Memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71

Serukan Refleksi Kemerdekaan RI Dalam Acara Pelantikan Pengurus Pusat IABIE Periode 2016-2019
                          By:Popy Hervi Putri

                                              Posted: 19 Agustus 2016



Dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 71 yang jatuh tepat pada hari Rabu tanggal 17 Agustus 2016, Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) mengadakan acara “Pelantikan Pengurus Pusat IABIE Periode 2016-2019”. Acara “Pelantikan Pengurus Pusat IABIE Periode 2016-2019” yang dilakukan pada pukul 14.00-19.00 berlangsung di sekretariat Pusat IABIE, Gedung Ir.H.M Suseno, Jalan R.P Suroso, Menteng Jakarta Pusat.  

Acara siang tersebut dibuka dengan penampilan pembuka dari IABIE Band untuk menghibur seluruh peserta yang hadir pada saat itu kemudian dilanjutkan dengan Pembukaan oleh MC Jarot S. Suroso selaku ketua umum I yang membawahi bidang Pendidikan dan Sumber Daya Manusia; Pelatihan Profesionalitas/Ketenagakerjaan dan pengembangan etika, karakter dan kebudayaan.

Selanjutnya, demi kelancaran acara siang hari itu, acara pun dilanjutkan dengan Pembacaan Doa oleh Ishak selaku direktur umum Euro Management Indonesia  dan pembacaan SK Ketua Umum yang dibacakan oleh Bimo Sasongko BSAE,MSEIE,MBA selaku Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE). Setelah itu acara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus. Dalam pelantikan pengurus tersebut, ditanyakan kepada seluruh peserta apakah setiap pengurus bersedia untuk meluangkan waktu dan berkontribusi secara utuh untuk IABIE. Seluruh penguruspun dengan kompak serentak menjawab setuju akan melaksanakan amanah menjadi pengurus dengan sebaik-baiknya dan akan berusaha untuk terus mengharumkan nama IABIE di kancah nasional maupun internasional.

Setelah pelantikan acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh pembacaan ikrar(janji) pengurus Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) periode 2016-1019.  Dalam pembacaan Ikrar seluruh pengurus ditanya apakah bersedia menjadi pengurus dan siap mengabdi untuk IABIE dan selalu berusaha dalam memajukan bangsa Indonesia. Seluruh peserta punn menjawab dengan lugas “bersedia” untuk mengemban amanat tersebut.

Dalam kata sambutannya Bimo Sasongko BSAE,MSEIE,MBA selaku ketua umum IABIE berharap dapat menghimpun potensi alumni program Habibie, saling bersinergi dalam membangun Indonesia. Hal ini diperkuat oleh latar belakang Alumni yang berasal dari berbagai profesi. Dalam kata sambutannya Bimo juga  menyampaikan kepada 150 anggota IABIE untuk tetap menjaga spirit dan kinerjanya selama ini demi pengembangkan IABIE kedepannya. Karena selama ini IABIE sebagai ikatan alumni penerima beasiswa terbesar di Indonesia telah memberikan kontribusi untuk kemajuan industri strategis di Indonesia yang selama ini menjadi impian besar dari Prof.Dr.Ing- BJ.Habibie yang merupakan motor dari beasiswa program Habibie dari tahun 1982 hingga 1996.

Setelah kata sambutan acara pun dilanjutkan dengan Sambutan dr bapak Mukhtar Tompo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam kata sambutannya Beliau menyatakan bahwa IABIE bisa menjadi penggerak dalam pembangunan bidang Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi di Indonesia. Hal ini didasarkan dari semangat seluruh anggota IABIE yang sangat menggebu-gebu untuk melanjutkan perjuangan Prof.Dr.Ing- BJ.Habibie dalam memajukan bidang Ilmu Pengetahuan dan tehnologi di Indonesia. Dalam kata sambutannya Beliau juga menyampaikan bahwa menambah anggaran riset dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik dan semua program yang dicanangkan akan tercapai. Acara pun dilanjutkan dengan sambutan dari pak Darmo tim ahli jokowi, eksekutif serta sambutan dari pengawas Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) yang berjumlah 7 orang.  

Acara malam itupun ditutup dengan makan malam bersama dan meeting masing-masing ketua kelompok. Setelah itu acara dilanjutkan dengan foto bersama yang dilakukan di halaman sekretariat pusat IABIE. Setelah selesai acara, seluruh anggota pun merasa sangat siap dalam menjalani amanah menjadi pengurus IABIE tiga tahun kedepan, dan juga siap mengawal dan mendorong bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri menjadi negara maju tahun 2030.  

Selasa, 16 Agustus 2016

Senin, 15 Agustus 2016

Press Release HUT RI


Press Release
Ikatan Alumni Program  Habibie (IABIE)
Refleksi
Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia

Dalam rangka memperingati Hari Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2016 pengurus Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) menyampaikan refeleksi kebangsaan terkait produktivas ketenanagakerjaan yang merupakan kunci daya saing.

Kemerdekaan dan Produktivitas Bangsa

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-71dengan slogan “Indonesia Kerja Nyata” merupakan momentum untuk mawas diri lalu memperbaiki kualitas kerja segenap bangsa. Utamanya terkait faktor produktivitas yang merupakan kunci untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial.

Memperbaiki produktivitas nasional yang hingga kini masih rendah adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dalam konteks diatas IABIE menyatakan perlu memperbaiki kualitas dan efektivitas kerja segenap bangsa secara sistemik sehingga bisa membuahkan produktivitas yang tinggi serta meningkatnya nilai tambah lokal. Perlu kerja yang cerdas dan berkualitas, bukan kerja asal kerja.

Masalah produktivitas masuk dalam sembilan agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo yang disebut Nawacita. Pemerintah bertekad meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.Tentunya semua itu membutuhkan strategi dan inovasi. Strategi untuk meningkatkan produktivitas nasional tidak cukup dengan membangun berbagai macam infrastruktur. Yang paling mendesak untuk dibenahi adalah produktivitas terkait aspek luas ketenagakerjaan dan usaha pertanian. Karena kedua aspek tersebut akan menimbulkan multiplier effect bagi sektor lainnya.

Pengertian produktivitas ketenagakerjaan adalah tingkat kemampuan pekerja dalam menghasilkan produk dan jasa. Berbagai faktor mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, termasuk juga faktor sosial ketenagakerjaan. Searah dengan itu pemerintahan Jokowi-JK diharapkan memakai strategi yang lebih tepat dan mendunia yakni strategi global reverse innovation. Strategi tersebutjuga bisa memperluas lapangan kerja karena berbasis inovasi disegala bidang.

IABIE merekomendasikan pentingnya menata dan memperluas portofolio kompetensi ketenagakerjaan di Tanah Air demi menggenjot produktivitas nasional. Hal itu sebagai solusi untuk mengatasi pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia yang sekitar 2,9 juta per tahun, sebagian besar atau sekitar 80 % di antaranya adalah tenaga kerja yang kurang terlatih. Perlu transformasi ketenagakerjaan dengan merombak sistem pendidikan kejuruan yang lebih sesuai dengan kebutuhan sektor pertanian dan industri. Juga perlunya kemampuan angkatan kerja berbahasa asing untuk adaptasi, pergaulan kerja serta peningkatan daya saing global.

Sudah saatnya menata kompetensi ketenagakerjaan yang diwujudkan dengan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Sertifikasi tersebut selain untuk menghadapi kompetisi global juga untuk menciptakan competitive advantage atau keunggulan daya saing melalui peningkatan kualitas dan produktivitas. Bobot standarisasi dan sertifikasi bagi pekerja sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Eksistensi BNSP mestinya bisa mengelola dan mengembangkan portofolio kompetensi tenaga kerja nasional dan daerah.

Strategi terkait dengan peningkatan produktivitas dan nilai tambah lokal sangat relevan untuk memajukan masyarakat perdesaan. Apalagi  produktivitas sektor pertanian di negara maju dengan negara berkembang seperti halnya Indonesia masih sangat timpang. Sistem atau pola pertanian yang ada di dunia ini dapat dibagi menjadi dua pola yang berbeda yaitu; pertama, pola pertanian di negara-negara maju yang memiliki tingkat efisiensi tinggi, dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang juga tinggi. Kedua, pola pertanian yang tidak atau kurang berkembang yang terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat produktivitasnya masih rendah sehingga hasil yang diperoleh acapkali tidak dapat memenuhi kebutuhan para petaninya sendiri. Sehingga antara negara maju dan negara berkembang muncul suatu kesenjangan yang disebut sebagai kesenjangan produktivitas. Sejak tahun 2000 kesenjangan produktivitas tersebut berkisar 50 banding 1.

IABIE berpendapat Indonesia kini membutuhkan banyak pahlawan masa kini, yaknitokoh yang mampu menggenjot produktivitas bangsa. Dibandingkan dengan negara lain, produktivitas tenaga kerja Tanah Air masih lebih rendah dari rata-rata negara anggota Asian Productivity Organization (APO) atau Organisasi Produktivitas Asia.Singapura memiliki tingkat produktivitas tertinggi di dunia pada tahun 2015, yaitu sekitar 121,9 dolar AS, sementara Indonesia hanya sekitar 21,9 dolar AS. Posisi Indonesia pada 2015, juga masih berada di bawah Malaysia dan Thailand bahkan Sri Lanka.

Di Indonesia, produktivitas tertinggi terjadi di sektor pertambangan yakni sekitar Rp137, 2 juta per tenaga kerja per tahun, sedangkan terendah terjadi di sektor pertanian, sekitar Rp 8,7 juta. Bila dilihat per daerah, tingkat produktivitas tertinggi ada di provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp 102, 2 juta per tenaga kerja per tahun, diikuti oleh Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 76 juta per tenaga kerja per tahun. Produktivitas tenaga kerja yang paling rendah terdapat di Provinsi NTT, yaitu hanya sebesar Rp 7 per tenaga kerja per tahun, diikuti oleh Provinsi Gorontalo sebesar Rp 7,9 juta per tenaga kerja per tahun.

IABIE yang anggotanya terdiri dari para ahli dan berbagai disiplin ilmu merekomendasikan dan menyumbangkan karya dan pemikiran untuk memperbaiki produktivitas nasional secara sistemik dengan inovasi dan proses bisnis atau produksi yang lebih baik. Sehingga bisa didapat metode yang jitu agar produktivitas nasional bisa meningkat secara signifikan diseluruh wilayah. IABIE sangat prihatin melihat fenomena gap produktivitas (productivity gap analysis) antara Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia.  Dimana produktivitas Korea Selatan lebih tinggi sekitar 6,35 kali (635%) dari produktivitas Indonesia. ·Produktivitas Malaysia lebih tinggi sekitar 2,93 kali (293%) dari produktivitas Indonesia. ·Produktivitas Korea Selatan lebih tinggi sekitar 2,17 kali (217%) dari produktivitas Malaysia.

Ada korelasi antara kebijakan pembangunan ekonomi dengan kemajuan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Angka produktivitas di Korea Selatan dan Malaysia ternyata hasil dari pencetakan SDM unggul secara besar-besaran. Terutama pencetakan SDM dengan cara mengirimkan para remajanya untuk belajar ke luar negeri utamanya ke pusat Iptek dan peradaban unggul dunia. Kemajuan yang diraih Korea Selatan dan Malaysia selama masa pembangunan 1960-2015 mengandalkan pada peningkatan produktivitas dan menggenjot kualitas sumber daya manusia. Bukan mengandalkan pada kepemilikan sumber daya alam (SDA).

Berlakunya Masyarakat EkonomiASEAN pada 2015 semakin mempertegas hal diatas. Tak ada kata kalimat lain yang lebih penting, selain memperbaiki secara totalitas produktivitas dan nilai tambah lokal.  Sektor pertama yang mesti dibenahi adalah sektor industri pengolahan agar bisa memainkan peranyang lebih besar dalam perekonomian Indonesia. Saatnya sektor industri pengolahan berkontribusi untukmendongkrak perekonomian dan menyediakan sumber pekerjaan yangberkualitas bagi angkatan kerja.

IABIE prihatin bahwa akhir-akhir ini peransektor pengolahan dalam perekonomian Indonesia mengalami penurunan,atau dalam terminologi umum dikatakan terjadinya proses deindustrialisasi. IABIE mencatatbahwa kontribusi sektor pengolahandalam perekonomian Indonesia mencapai puncaknya pada 2004 ketikakontribusi sektor tersebut mencapai kisaran 28 persen.Meskipun begitu, secara komparatif angka itu bisa dikatakan masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh, puncak dari kontribusisektor pengolahan di Jepang adalah sekitar 36 persen, di Uni Eropa sekitar32 persen dan di negara-negara industri maju sekitar 30 persen. 

Saatnya bagi pemerintah daerah untuk merancang sebaik-baiknya pengembangan tenaga kerja serta portofolio kompetensi dan profesi yang cocok bagi warganya. Khususnya portofolio yang berbasis sumber daya lokal. Perlu strategi pembangunan ketenagakerjaan yang bersifat multi-skiling, retrainable dan kompetensi  technopreneurship yang bisa meningkatkan nilai tambah lokal. Perlu dibuat sistem informasi ketenagakerjaan yang canggih untuk mengembangkan lapangan kerja serta memproyeksikan jumlah kebutuhan tenaga kerja dari sisi permintaan pasar.

Segera, pemerintah pusat dan daerah memperbaiki dan modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK)  sehingga bisa menunjang dual system pendidikan kejuruan. Sehingga bisa memenuhi standar kompetensi bidang industriserta bisa meningkatkan nilai tambah lokal. Untuk itu IABIE merekomendasikan agar pemerintah menambah jumlah BLK di daerah-daerah sesuai dengan potensi alamiahnya. Serta memperbarui muatan pendidikan di BLK agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja lokal hingga pasar global.

Jakarta, 14 Agustus 2016



Bimo Joga Sasongko
Ketua Umum  IABIE






Minggu, 14 Agustus 2016

Iabie talkshow


Perkuat Infrastruktur Industri Melalui Seminar
                                 
                                



IABIE sebagai ikatan alumni penerima beasiswa terbesar di Indonesia selalu mengadakan acara-acara inovatif yang dapat meningkatkan kapasitas kemampuan dan ilmu setiap anggotanya, salah satunya adalah dengan mengadakan acara seminar mengenai infrastruktur industri di Indonesia. Acara yang diadakan oleh Ketua dan Wakil Ketua Working Group Kawasan Industri, Sigit Widodo dan Edi Purnawan tersebut dilaksanakan pada hari Jum'at, 5 Agustus 2016 pukul 18.00 - 21.00 bertempat di Metsky Dine & Lounge, Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat. Acara seminar tentang infrastruktur industri di Indonesia malam itu dihadiri oleh ketua umum IABIE periode 2016-2019, Bimo Sasongko BSAE, MSEIE, MBA dan juga 50 anggota IABIE. Seminar tentang infrastruktur tersebut sangat Seminar malam itu sangat bermanfaat untuk para anggota IABIE yang baru saja berganti kepengurusan ke periode 2016-2019 karena seminar kali ini dapat menjadi bekal seluruh anggota IABIE untuk menjalankan amanah sebagai pengurus IABIE 3 tahun ke depan.

Acara seminar malam itu dibuka oleh Bimo Sasongko sebagai Ketua Umum IABIE periode 2016-2019. Dalam kata sambutannya Bimo berharap bahwa seminar ini nantinya akan sangat bermanfaat untuk para peserta dalam mengembangkan infrastruktur industri di Indonesia. Mengingat saat ini kawasan industri di Indonesia sangat minim yang dilengkapi dengan infrastruktur (Data kementrian Perindustrian). Setelah kata sambutan, acara malam itu diteruskan dengan pemaparan tentang berbagai topik mengenai infrastruktur industri dari tiga pembicara utama yang hadir, yaitu M.M. Sarinanto (OFP 4 Jepang), Muh. Rinaldi M (OFP 2 Jepang) dan Purwantono.

Antusiasme para peserta pun terlihat dari awal seminar berlangsung. Terlihat dari awal seminar dimulaipun banyak peserta yang bertanya apabila ada materi yang tidak terlalu dimengerti. Makan malam & ramah tamah terjadi disela-sela keseriusan acara tersebut. Sehingga seluruh peserta yang hadir pada malam itupun merasa sangat menikmati detik tiap detik acara tersebut. Sehingga waktu seminar yang berlangsung selama 3 jam tersebut tidak terasa.

Setelah selesai seminar pun, seluruh anggota IABIE yang hadir malam itu merasa semakin semangat, siap, dan bersungguh-sungguh untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru untuk memajukan IABIE dan Indonesia, selain itu seluruh peserta seminar malam itu mengaku siap memberikan ide-ide yang bermanfaat untuk membangun Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi ketua umum IABIE terpilih bapak Bimo Sasongko, yaitu menjadi think thank atau badan pemikir bangsa Indonesia.

Sinergi positif antar alumni terus diperkuat melalui berbagai aktivitas di periode kepengurusan 2016 - 2019 untuk kepentingan Bangsa, Alumni, dan Keluarga.




HUT BJ Habibie

Ketua Umum IABIE Sebagai Tamu Kehormatan Dalam Acara Syukuran 80 tahun BJ Habibie



Tidak terasa telah 60 tahun lamanya Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie berkontribusi dalam memajukan Indonesia. Kini di usianya yang sudah menginjak usia 80 tahunpun beliau tetap bekerja untuk Indonesia. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah banyak membantu beliau, pada tanggal 2 Agustus 2016 bertempat di Shangri La Hotel, digelarlah acara syukuran untuk memperingati ulang tahun beliau yang ke 80 Tahun.  Dalam kesempatan itu pula, Ketua Umum IABIE Bimo Sasongko BSAE,MSEIE,MBA mendapatkan satu undangan khusus yang disampaikan langsung oleh sekretaris pribadi Bpk. BJ. Habibie, Rubyjanto.  Namun atas permintaan Ketua Umum, IABIE bisa mendapatkan 50 undangan untuk 50 anggota lainnya sehingga Ketua Umum dapat bersama-sama 50 anggota IABIE lainnya dapat menghadiri acara syukuran hari ulang tahun Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. Bimo Sasongko yang merupakan ketua IABIE memang mempunyai kedekatan dengan Presiden ke RI-3 tersebut. Sehingga tidak mengherankan apabila setiap ada kegiatan yang diadakan oleh BJ.Habibie, Bimo Sasogko pasti diundang langsung oleh Bpk. BJ. Habibie.

Acara diawali dengan kata sambutan yang disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Ing. B.J Habibie. Dalam kata sambutannya tersebut beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang sudah menyempatkan hadir dan selama ini telah banyak membantunya dalam menciptakan berbagai karya. Dalam kata sambutannya tersebut Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie juga mengucapkan banyak terimakasih kepada IABIE yang selama ini telah banyak membantu dan setia dalam bekerja selama ini. Setelah kata sambutan acara dilanjutkan dengan pemutaran video perjalanan hidup Prof.Dr.-Ing BJ.Habibie selama 80 tahun ini. Dalam video itu terlihat begitu banyak kontribusi yang selama ini telah diberikan oleh beliau untuk Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya adalah bidang teknologi dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan BJ.Habibie telah mencetak banyak calon pemimpin bangsa yang telah memberikan banyak kontribusi untuk bangsa, salah satunya adalah  Bimo Sasongko BSAE, MSEIE, MBA selaku kepala bidang ketenagakerjaan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Acara malam itu pun ditutup dengan penampilan dari artis ibukota yang namanya sudah terkenal hingga kancah International, Bunga Citra Lestari. Disela-sela menghibur semua tamu undangan dengan suara merdunya, Bunga Citra Lestari juga mengucapkan selamat ulang tahun dan terima kasih kepada Prof.Dr.-Ing BJ.Habibie atas kontribusinya kepada Indonesia selama ini.  Selain itu seluruh tamu undangan yang hadir pada malam itupun mempunyai kesempatan untuk bersalaman dan berfoto langsung dengan Prof.Dr.-Ing BJ.Habibie.  Sepulangnya dari acara syukuran tersebut, sinergi positif dan rasa kekeluargaan antar alumnipun semakin terasa kuat.