Minggu, 30 Oktober 2016

Talkshow IABIE



Tingkatkan kolaborasi Antar Alumni Dalam Talkshow Bertajuk “Good  Corporate Governance”
                                             By:Popy Hervi Putri (Marketing Communication)


                                                             Posted: 27 Oktober 2016





Kolaborasi antar alumni terus dilakukan oleh IABIE(Ikatan Alumni Program Habibie) demi terciptanya cita-cita IABIE sebagai thik thank ( badan pemikir bangsa). Dalam kesempatan kali ini IABIE melalui Sdr. Wahyo Sindhu, Ketua bidang bisnis, Entrepreneurship, UMKM, Koperasi & Start up, dan didukung penuh oleh Ketua Umum Bimo Sasongko, melakukan kegiatan kolaborasi bersama Ikatan Alumni North Carolina Indonesia  bertajuk “Good  Corporate Governance”. Acara talkshow yang berlangsung selama 3 jam ini turut mengundang Mas Achmad Daniri MEc, ketua Komite Kebijakan GCG, Alumni North Carolina State University, dan juga Direktur Utama BEJ Periode 1991-2002 yang membawakan materi dengan tema “Kepentingan GCG di Perusahaan-Perusahaan Kecil Berbasis Teknologi”.

Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 16.00 itupun diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin langsung oleh Ketua umum IABIE periode 2016-1019, Bimo Sasongko BSAE, MBA,MSEIE.  Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka diharapkan rasa cinta seluruh anggota IABIE kepada bangsa Indonesia akan semakin meningkat sehingga seluruh anggota akan semakin termotivasi untuk memajukan bangsa Indonesia dalam segala bidang, khususnya bidang Tekhnologi dan Ilmu Pengetahuan.

Setelah menyanyikan lagu Indonesia raya, acarapun dilanjutkan dengan penampilan dari “IABIE Band”. Penampilan IABIE yang membawakan lagu-lagu tahun 80-an tersebut sangat menghibur seluruh anggota IABIE dan seolah-olah kembali membawa seluruh anggota IABIE ke zaman 80-an. Tanpa berlama-lama acara yang ditunggu-tunggu oleh seluruh alumni pun dilaksanakan, yaitu pemaparan materi tentang “Kepentingan GCG di Perusahaan-Perusahaan Kecil Berbasis Teknologi”.Dalam  pemaparan meterinya tersebut Mas Achmad Daniri banyak mengemukakan tentang cara dan langkah-langkah untuk mencapai keseimbangan dalam perusahaan berbasis teknologi yang dapat berguna untuk meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (Stakeholders).

Seluruh alumnipun tampak antusias dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh mas Achmad Daniri. Hal ini terbukti dari banyaknya Alumni yang bersemangat mengajukan respon, pertanyaan, dan pendalaman terhadap materi yang disampaikan oleh Mas Achmad Daniri diantaranya,  adalah Mirza Pahlevi, OFP 2 Belanda, Arif Budhi S, OFP 3 Jepang, Hengki, Alumni North Carolina State University USA, Edi Purnawan, STMDP 2 Jepang, dan Sabah Saparian, OFP 3 Jepang.

Acara yang berlangsung selama 3 jam tersebut dan ditutup dengan penyerahan Plakat dan Goodie Bag kepada Mas Achmad Daniri yang diserahkan oleh perwakilan Dewan Pengawas, Arif Budhi S, serta foto bersama dengan 30 Alumni lintas angkatan dan Negara dari berbagai profesi dan bidang keahlian.

Tidak hanya berhenti disitu saja, setelah selesai acara Ketua Umum Bimo Sasongko dan Mas Achmad Daniri diminta untuk diwawancarai dengan penuh semangat dan antusias memberikan pernyataan-pernyataan seputar IABIE maupun GCG oleh Media Harian Republika sebagai media partner oficcial IABIE.  Hal ini merupakan komitmen Harian Umum Republika utk terus mendampingi segala aktivitas dan pergerakan IABIE.





Jumat, 28 Oktober 2016

PRESS RELEASE HARI SUMPAH PEMUDA TAHUN 2016 “Pemuda Indonesia Menatap Dunia”

PRESS RELEASE
HARI SUMPAH PEMUDA TAHUN 2016
“Pemuda Indonesia Menatap Dunia”


KAPITALISASI GENERASI MUDA INDONESIA

Jumat, 28 Oktober 2016
Sekretariat IABIE
Jl.R.P Soeroso No.6 Menteng Jakarta Pusat


Dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 Pengurus Pusat IABIE memberikan catatan terkait kondisi perguruan tinggi yang masih memprihatinkan. Perguruan tinggi mestinya menjadi wahana untuk mencetak pemuda Indonesia menjadi SDM nasional yang unggul berkelas dunia dan berkepribadian tangguh. Namun, pada saat ini sederet masalah laten masih membelit perguruan tinggi, seperti krisis dosen, kasus korupsi dan suap di perguruana tinggi, hingga kebijakan kontroversial untuk mengimpor guru besar untuk mengkatrol peringkat perguruan tinggi di Tanah Air.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-88 pada 28 Oktober 2016 sebaiknya menjadi momentum untuk mempersiapkan postur SDM nasional menuju Indonesia yang maju. Postur SDM nasional yang berdaya saing dibentuk oleh perguruan tinggi. Sayangnya kondisi perguruan tinggi masih terbelit oleh masalah laten. Perlu terobosan untuk membenahi masalah tersebut.
Data demografi Indonesia menunjukan jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU tentang kepemudaan dengan rentang usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang. Jumlah itu 24,5 % dari total penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014).
Kondisi demografi pemuda diatas harus dikelola dengan baik melalui perguruan tinggi. Agar potensi demografi tersebut nantinya menjadi postur SDM untuk mewujudkan bangsa yang maju. Seperti prediksi tentang Indonesia yang akan menjadi bangsa besar dan maju pada 2030 oleh McKinsey Global Institute.
Peringatan HSP 2016 bertema “Pemuda Indonesia Menatap Dunia”. Ada tiga faktor yang perlu dikapitalisasi oleh generasi muda untuk memenangi pertarungan masa depan sekaligus dalam mewujudkan mimpi Indonesia. Pertama, diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi, Kedua, kapasitas keahlian dan intelektual yang cukup mumpuni, Ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional dibidangnya. Perguruan tinggi merupakan wahana yang sangat penting untuk mewujudkan ketiga faktor diatas.
Demi masa depan pemuda Indonesia, khususnya dalam hal kepribadian, kompetensi dan daya saing maka pemerintah harus segera membereskan masalah laten yang masih bercokol di perguruan tinggi.
Kasus  suap di perguruan tinggi merupakan ironisme yang teramat dalam. Alangkah nistanya, jalau pucuk  pimpinan perguruan tinggi menduduki jabatan dengan cara menyuap. Jabatan di perguruan tinggi dengan cara menyuap akan bertemali dengan kasus-kasus korupsi yang lebih luas. Tak pelak lagi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan melihat ada indikasi tidak beres dalam pemilihan rektor di beberapa PTN. Begitu jugaa dengan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyatakan sederet PTN di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi yang diduga terindikasi ada praktik suap  dalam pemilihan rektor.
Pengurus Pusat IABIE meminta agar pemerintah segera membersihkan perguruan tinggi khsusunya PTN dari praktik suap-menyuap. KPK sebaiknya terus beraksi mencegah dan memberantas kasus suap dan korupsi di perguruan tinggi. Saaatnya membebaskan institusi pendidikan tinggi dari praktik tidak jujur seperti dalam pemilihan rektor.
Hasil kajian IABIE menunjukkan bahwa masalah laten lain di PT adalah terkait dengan kekurangan dosen. Langkah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhamad Nasir untuk mendatangkan guru besar asing ke Indonesia sebaiknya ditinjau ulang atau dipikirkan lebih matang lagi.  Guru besar impor belum tentu bisa mencetak mahasiswa program doktor Indonesia berkelas dunia. Banyak faktor ekternal yang menyebabkan para doktor di negeri ini yang masih rendah dalam hal publikasi ilmiah secara internasional.  Sehingga peringkat perguruan tinggi sulit naik. Hal ini tentunya tidak bisa diatasi dengan cara instan dengan mengimpor guru besar dari luar negeri.
Sebelum impor guru besar,  sebaiknya pemerintah mengatasi dulu  defisit dosen dan menata  sistem inovasi nasional dan daerah sehingga klop dengan lembaga perguruan tinggi.
IABIE melihat bahwa defisit dosen juga menjadi kendala bagi sistem inovasi nasional. Apalagi Kemristek Dikti bertugas mendorong setiap perguruan tinggi untuk meningkatkan inovasi dan riset agar bisa berkontribusi dalam mendongkrak daya saing bangsa. Produk-produk inovasi tersebut tentunya harus bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
Defisit dosen merupakan kendala serius dalam pembangunan iptek yang dilaksanakan dengan menggunakan wahana sistem inovasi nasional (SiNas). Esensi dari SiNas adalah interaksi antar aktor inovasi yaitu akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha untuk menghasilkan produk inovasi. Interaksi disebut dengan istilah tripel helix, di mana akademisi menjadi aktor dalam pengembangan iptek, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, pengusaha sebagai ujung tombak inovasi dan pembangunan ekonomi nasional.
Kini terjadi penurunan minat untuk menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi. Jumlah dosen di Indonesia saat ini sekitar  160 ribu orang. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 5,4 juta orang. Dari 160.000 dosen itu, 30 persen di antaranya masih lulusan strata 1 (S-1), S-2 sebanyak 59 persen, dan S-3 hanya 11 persen. Ironisnya, selama ini belum ada kesinambungan dalam mencukupi jumlah dosen.
Krisis dosen disertai dengan persoalan penyelengaraan perkuliahan berbiaya mahal dan kurang efektif. Untuk itu perlu solusi teknologi informasi. Solusi itu antara lain melalui difusi inovasi online yang dikembangkan menggunakan platform Opencourseware. Platform tersebut merupakan inisiatif untuk menyelenggarakan berbagai perkuliahan dan kursus praktis dengan biaya murah.
Atas perhatian dan kerjasama antara IABIE dan rekan-rekan jurnalis media massa, baik media cetak maupun elektronik, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.


Jakarta, 28 Oktober  2016
Ketua Umum


Bimo Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA  


Kamis, 20 Oktober 2016

Audiensi IABIE

IABIE Perkuat Jaringan Dengan Kantor Berita Nasional Paling Kredibel di Indonesia
                                               By:Popy Hervi Putri (Marketing Communication)
                                      
                                                             Posted: 20 Oktober 2016























Hari Senin, 17 Oktober 2016 merupakan salah satu hari  yang paling membanggakan untuk IABIE, karena pasalnya pada hari itu IABIE untuk kesekian kalinya kembali mendapatkan suatu kehormatan dengan mendapatkan undangan khusus untuk hadir bertemu dengan Pemimpin Redaksi kator berita Antara,Bapak Aat Surya Safaat. Kantor Berita ANTARA  merupakan kantor Berita di Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yang diberikan tugas dan wewenang oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia Internasional.

Dalam pertemuan yang berlokasi di  Kantor Berita ANTARA, Wisma Antara Lantai.20 Jl. Medan Merdeka Selatan No 17 , Jakarta Pusat dan berlangsung selama 1 jam tersebut, delegasi IABIE datang dengan kekuatan penuh dipimpin langsung oleh Ketua Umumnya, Saudara. Bimo Sasongko  BSA, MBA, MSEIE dan adapun delegasi IABIE yang hadir diantaranya,  Oni Bintoro, Dewan Pengawas,  Irwan Prasetyo, Sekretaris Jendral, Jarot S. Suroso, Ketua I, Wiwiek Yuliani, Ketua VIII dan Mirza Pahlevi, Wakil Ketua I Bidang Endowment Funds, Donation & Sponsorship. Adapun beberapa topik yang dibahas dalam diskusi yang berlangsung secara informal dan sangat akrab antara kedua belah pihak, yaitu

1. Kantor Berita Antara bersedia untuk memfasilitasi FGD dan seminar - seminar yang akan diadakan IABIE berupa tempat dan Media.

2. Kantor Berita Antara menawarkan untuk mengadakan "Progam Pelatihan Penulisan" dengan Anggota IABIE sebagai pesertanya untuk melatih para Anggota IABIE dalam menulis artikel untuk konsumsi media massa.

3. Kantor Berita Antara bersedia untuk memfasilitasi kegiatan Pameran Foto IABIE bagi para Anggota IABIE yang memiliki hobi dan bakat dalam Dunia Fotografi.

4. Kantor Berita Antara juga siap untuk meliput seluruh kegiatan IABIE dengan mengirimkan press release kegiatan IABIE, yang nantinya kegiatan tersebut akan dikutip oleh ratusan Media Massa yang berpartner dengan Kantor Berita Antara.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat yang diserahkan oleh Ketua Umum kepada Bapak Aat Surya Safaat. Pertemuan hari ini dengan Pemimpin Redaksi Antara News merupakan bentuk kerja keras IABIE untuk melakukan berbagai sinergi positif dengan berbagai pihak, baik dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri termasuk dengan pihak media massa sebagai salah satu pilar demokrasi untuk kepentingan Bangsa, Alumni dan Keluarga.



                                                           

Senin, 17 Oktober 2016

Sinergi Antar Alumni IABIE

Sinergi IABIE Dalam Bidang Teknologi Informasi
                                                       By:Popy Hervi Putri (Marketing Communication)

                                                                   Posted: 17 Oktober 2016




IABIE(Ikatan Alumni Program Habibie) tak henti-hentinya memperkuat sinergi antar alumni, hal ini semata-mata dilakukan agar nantinya IABIE dapat memberikan kontribusi yang besar  untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju tahun 2030 dan mewujudkan cita-cita Prof.DR.-ING Habibie untuk memajukan Indonesia dalam segala bidang, khususnya bidang Ilmu Pengetahuan. Untuk itu pada hari Jumat , 7 Oktober 2016 Pukul. 16.30 - 18.00 WIB bertempat di  Sekretariat Pusat IABIE , Jl. RP Soeroso No 6 , Menteng, Jakarta Pusat,  IABIE melalui Ketua III yang diketuai oleh Sdr. Hemat Dwi Nuryanto dan didukung penuh oleh Ketua Umum Bimo Sasongko, memfasilitasi penandatanganan MOU Sinergi antar Alumni melalui 3 Perusahaan milik Alumni untuk melakukan kerjasama Teknis & research dibidang ICT. Ketiga Perusahaan tersebut adalah Solusi 247 dengan CEO Saudara Beno Kunto Pradekso, OFP Belanda, Bahasa Kita Dengan CEO Saudara Oskar Riandi, OFP 3 Jepang, dan Zamrud Technology dengan CEO Ismail Rahim, STMDP 1 Jepang.

Acara dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Umum IABIE, Bimo Sasongko yang memberikan motivasi pentingnya sinergi antar Alumni ke depannya. Ketua umum menyatakan bahwa Ini merupakan  gerbang pembuka dari sinergi-sinergi yang akan dilakukan selanjutnya. Setelah itu acarapub dilanjutkan dengan Pembukaan dari Ketua III Hemat Dwi Nuryanto, serta pengantar dari ketiga perwakilan dari Perusahaan tersebut yakni Beno Kunto Pradekso, OFP Belanda sebagai CEO Solusi 247, Oskar Riandi, OFP 3 Jepang sebagai CEO Bahasa Kita, dan Ismail Rahim, STMDP 1 Jepang sebagai CEO dari Zamrud Technology.

Penandatanganan MOU yang disaksikan oleh Ketua Umum IABIE dan beberapa  Pengurus IABIE berjalan dengan baik dan lancar. Adapun beberapa Pengurus IABIE yang hadir dan menyaksikan acara penandatanganan MOU tersebut adalah, Bimo Sasongko, STAID 1 USA, Ketua Umum, Hemat Dwi Nuryanto, IPTN 3 Prancis, Ketua III, Wiwiek Yuliani, OFP 3 Belanda, Ketua VIII, Yudi Rianto, OFP Belanda, Wakil IV Bidang Endowment Funds, Donation & Sponsorship dan Yanuar Andi Kirana, OFP 1 Belanda. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan makan malam bersama.

IABIE terus bekerja keras untuk melakukan berbagai sinergi positif dengan berbagai pihak termasuk antar alumni, juga dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri untuk kepentingan Bangsa, Alumni dan Keluarga.